Minggu, 07 Juni 2015

Cerita Tentang Komunitas BerbagiNasi Depok Edisi 5 Juni 2015

Hay sobat, ini postingan pertamaku di blog ini. kali ini ku mau cerita tentang komunitas ku yang berada di Depok. Nama Komunitasku itu adalah Berbaginasi Depok. Sesuai dengan namanya komunitas ini bergerak di bidang sosial dan kegiatannya cukup simpel, yaitu kami membagikan nasi bungkus kepada orang-orang yang kehidupanya cukup tak layak. Semisal  tunawisma, pemulung, tukang becak, dan orang-orang yang menurut hati nurani perlu kita beri.


Kami biasanya kumpul di depan Dmall Depok pada setiap hari Jum'at pukul 21.00 untuk menjalankan aksi kami. Di situ kami berkumpul dan briefing sebelum kita menjalankan aksi kami membagikan nasi kepada target, setelah itu kami menyisiri daerah depok yang lumayan banyak orang-orang yang pantas untuk kita beri, diantaranya daerah Jalan Margonda, Beji, Kelapa Dua, dan Depok Lama. Banyak cerita dan hikmah tentang kehidupan yang kita dapat dari kegiatan ini.
Salah satu cerita yang kami dapat pada aksi kami di Jum'at malam tanggal 5 Juni 2015 yaitu kami bertemu dengan Bapak Budi. Kami bertemu beliau di pinggiran Jalan Nusantara Raya Depok dengan kondisi beliau yang sedang tertidur di pinggir jalan. Beliau adalah seorang pemulung yang tinggal di Ciputat, namun kondisinya sangat memprihatinkan. Kaki beliau membengkak  sejak setahun yang lalu akibat kecelakaan.

Selain kami memberikan nasi bungkus, kami pun mengobrol banyak dengan beliau. Singkat cerita ternyata beliau saat itu sedang perjalanan pulang dari Beji ke Ciputat dengan berjalan kaki. Beliau ke Beji hanya untuk menghibur orang tuanya yang sedang berduka karena adik dari pak Budi beberapa hari yang lalu kecelakaan tertabrak kereta dan meninggal dunia.
Sungguh ironis namun kami salut dengan pak Budi. beliau rela berjalan kaki jauh dengan kondisi kaku seperti itu hanya untuk menghibur orang tua beliau.
Pelajaran yang kami dapat dari beliau adalah sikap berbakti beliau dan perhatian beliau kepada orang tuanya. Terkadang kita lupa kepada orang tua kita dan lupa akan jasa-jasanya, bahkan kita selalu mengeluh kepada orang tua dengan masalah kecil dan tak memperhatikan kondisi orang tua kita. Tak seperti pak Budi, beliau rela berjalan kaki dari Ciputat ke Beji untuk menghibur orang tua beliau yang sedang berduka tanpa memperhatikan diri beliau sendiri. Semoga beliau diberikan kesembuhan dan orang tua beliau diberi kekuatan untuk lebih tabah atas kepergian anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar