Rabu, 10 Juni 2015

Rokok itu Lifestyle anak muda?

Untuk postingan kali ini saya ingin membahas  tentang fenomena yang ada di Indonesia, yaitu maraknya perokok di usia yang sangat muda. Bukan hal asing lagi jika rokok begitu laris di pasaran Indonesia, walaupun mereka tahu tentang bahaya rokok semisal penyebab kanker, gangguan jantung, gangguan pernafasan, dan juga gangguan janin.

Meskipun saya sendiri bukan perokok aktif, namun lingkungan kost dan teman-teman saya sebagian besar dalah perokok aktif. Hal itu yang terkadang membuat saya merasa tak nyaman karena terkadang beberapa dari mereka terus mengajak saya untuk merokok. Namun yang membuat saya heran adalah alasan mereka para perokok bahwa jika tidak merokok maka tidak laki-laki, tidak jantan, tidak dewasa, ataupun tidak gaul. Entah teori dari mana yang membuat otak para anak-anak terpengaruh untuk merokok.

Sudah banyak kasus tentang anak-anak yang masih belia ketangkap basah sedang merokok. Ada beberapa penyebab yang saya amati mengapa seorang anak menjadi perokok. Pertama anak cendrung meniru orang tuanya yang merokok. sudah sifat alami anak yang masih belia ketika melihat tingkah laku orang tuanya akan ditiru. Kedua yaitu bergaul dengan perokok. terkadang pertemanan bisa membutakan dan menjerumuskan ke hal yang tidak baik dengan alasan setia kawan. Ketiga anak cendrung tidak tahu tentang rokok, dan cendrung penasaran gimana rasanya.

Jika orang yang telah menjadi perokok dan telah merokok beberapa kali, pada akhirnya akan membuat menjadi ketagihan karna didalamnya terkandung nikotin. Dalam kasus disekitar saya ada beberapa teman-teman saya yang berusaha untuk berhenti merokok, namun hal itu sangat sulit. Setiap kali mereka berhenti merokok, mereka selalu mengeluhkan asam pada mulut ujar mereka.

Dari Pihak pemerintah telah mencoba untuk menekan angka perokok di Indonesia melalui berbagai cara, diantaranya dengan iklan layanan masyarakat hingga memasang gambar akibat bahaya merokok pada kemasan rokok. Namun hal itu belum cukup untuk mengurangi perokok secara efektif. Perlu adanya tindakan nyata dari para anak muda di Indonesia untuk berhenti menjadi perokok yang nantinya menjadikan pemuda di Indonesia lebih sehat dan dapat berkarya untuk Indonesia.

Minggu, 07 Juni 2015

Cerita Tentang Komunitas BerbagiNasi Depok Edisi 5 Juni 2015

Hay sobat, ini postingan pertamaku di blog ini. kali ini ku mau cerita tentang komunitas ku yang berada di Depok. Nama Komunitasku itu adalah Berbaginasi Depok. Sesuai dengan namanya komunitas ini bergerak di bidang sosial dan kegiatannya cukup simpel, yaitu kami membagikan nasi bungkus kepada orang-orang yang kehidupanya cukup tak layak. Semisal  tunawisma, pemulung, tukang becak, dan orang-orang yang menurut hati nurani perlu kita beri.


Kami biasanya kumpul di depan Dmall Depok pada setiap hari Jum'at pukul 21.00 untuk menjalankan aksi kami. Di situ kami berkumpul dan briefing sebelum kita menjalankan aksi kami membagikan nasi kepada target, setelah itu kami menyisiri daerah depok yang lumayan banyak orang-orang yang pantas untuk kita beri, diantaranya daerah Jalan Margonda, Beji, Kelapa Dua, dan Depok Lama. Banyak cerita dan hikmah tentang kehidupan yang kita dapat dari kegiatan ini.
Salah satu cerita yang kami dapat pada aksi kami di Jum'at malam tanggal 5 Juni 2015 yaitu kami bertemu dengan Bapak Budi. Kami bertemu beliau di pinggiran Jalan Nusantara Raya Depok dengan kondisi beliau yang sedang tertidur di pinggir jalan. Beliau adalah seorang pemulung yang tinggal di Ciputat, namun kondisinya sangat memprihatinkan. Kaki beliau membengkak  sejak setahun yang lalu akibat kecelakaan.

Selain kami memberikan nasi bungkus, kami pun mengobrol banyak dengan beliau. Singkat cerita ternyata beliau saat itu sedang perjalanan pulang dari Beji ke Ciputat dengan berjalan kaki. Beliau ke Beji hanya untuk menghibur orang tuanya yang sedang berduka karena adik dari pak Budi beberapa hari yang lalu kecelakaan tertabrak kereta dan meninggal dunia.
Sungguh ironis namun kami salut dengan pak Budi. beliau rela berjalan kaki jauh dengan kondisi kaku seperti itu hanya untuk menghibur orang tua beliau.
Pelajaran yang kami dapat dari beliau adalah sikap berbakti beliau dan perhatian beliau kepada orang tuanya. Terkadang kita lupa kepada orang tua kita dan lupa akan jasa-jasanya, bahkan kita selalu mengeluh kepada orang tua dengan masalah kecil dan tak memperhatikan kondisi orang tua kita. Tak seperti pak Budi, beliau rela berjalan kaki dari Ciputat ke Beji untuk menghibur orang tua beliau yang sedang berduka tanpa memperhatikan diri beliau sendiri. Semoga beliau diberikan kesembuhan dan orang tua beliau diberi kekuatan untuk lebih tabah atas kepergian anaknya.