Meskipun saya sendiri bukan perokok aktif, namun lingkungan kost dan teman-teman saya sebagian besar dalah perokok aktif. Hal itu yang terkadang membuat saya merasa tak nyaman karena terkadang beberapa dari mereka terus mengajak saya untuk merokok. Namun yang membuat saya heran adalah alasan mereka para perokok bahwa jika tidak merokok maka tidak laki-laki, tidak jantan, tidak dewasa, ataupun tidak gaul. Entah teori dari mana yang membuat otak para anak-anak terpengaruh untuk merokok.
Sudah banyak kasus tentang anak-anak yang masih belia ketangkap basah sedang merokok. Ada beberapa penyebab yang saya amati mengapa seorang anak menjadi perokok. Pertama anak cendrung meniru orang tuanya yang merokok. sudah sifat alami anak yang masih belia ketika melihat tingkah laku orang tuanya akan ditiru. Kedua yaitu bergaul dengan perokok. terkadang pertemanan bisa membutakan dan menjerumuskan ke hal yang tidak baik dengan alasan setia kawan. Ketiga anak cendrung tidak tahu tentang rokok, dan cendrung penasaran gimana rasanya.
Jika orang yang telah menjadi perokok dan telah merokok beberapa kali, pada akhirnya akan membuat menjadi ketagihan karna didalamnya terkandung nikotin. Dalam kasus disekitar saya ada beberapa teman-teman saya yang berusaha untuk berhenti merokok, namun hal itu sangat sulit. Setiap kali mereka berhenti merokok, mereka selalu mengeluhkan asam pada mulut ujar mereka.
Dari Pihak pemerintah telah mencoba untuk menekan angka perokok di Indonesia melalui berbagai cara, diantaranya dengan iklan layanan masyarakat hingga memasang gambar akibat bahaya merokok pada kemasan rokok. Namun hal itu belum cukup untuk mengurangi perokok secara efektif. Perlu adanya tindakan nyata dari para anak muda di Indonesia untuk berhenti menjadi perokok yang nantinya menjadikan pemuda di Indonesia lebih sehat dan dapat berkarya untuk Indonesia.